Memanfaatkan Tanah Surudan Menjadi Atraksi Wisata

Desa Kumejing berlokasi di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Lokasinya berbatasan dengan Waduk Wadaslintang, yang merupakan salah satu sumber air bagi Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo. Pada tahun 2016, akses jalan darat menuju Desa Kumejing mengalami kerusakan, sehingga alternatifnya adalah dengan mengendarai perahu menyeberang Waduk Wadaslintang. Dari kota kecamatan Wadaslintang, perahu bisa diakses dari dermaga Tritis dan Kalibening yang hanya berlaku di musim hujan, sebab saat kemarau air waduk surut dan perahu tidak bisa bersandar. Jika penumpang penuh, ongkos perahu menuju desa dipatok sebesar Rp 7000/orang. Sebagai satu-satunya alternatif akses menuju desa yang aman, Waduk Wadaslintang ini menjadi potensial untuk dikembangkan. Dermaga Kumejing bisa berfungsi sebagai gerbang masuk desa.

 

Dermaga Desa Kumejing
Dermaga Desa Kumejing

 

Bagian perairan yang memakan porsi sebesar 11% dari luas keseluruhan administratif desa, dirasa perlu untuk dimaksimalkan potensinya. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan desa wisata, Desa Kumejing membangun konstruksi apung yang berfungsi sebagai tempat makan, dikenal sebagai “Omah Apung”. Omah Apung ini merupakan salah satu elemen dari Zona Panggung Surudan, yang direncanakan sebagai kawasan pengembangan potensi tanah surudan di area Waduk Wadaslintang menjadi pusat kegiatan wisata air, penginapan, kuliner, maupun kerajinan desa.

 

Rencana Zona Panggung Surudan
Rencana Zona Panggung Surudan

 

Panggung Surudan berangkat dari kondisi waduk yang mengalami surut di musim kemarau setiap tahunnya. Area daratan yang tampak saat waduk mengalami surut ini disebut sebagai tanah surudan. Biasanya, warga memanfaatkan tanah surudan sebagai media berkebun, seperti kacang tanah, kacang hijau, jagung, dan sayuran. Dengan adanya pembangunan Omah Apung, terbukalah mata pencaharian baru berupa kawasan wisata yang bisa beroperasi setiap saat. Area Panggung Surudan merupakan gabungan Omah Apung, Toko Apung, Panggung Pentas Budaya, dan Gardu Pandang, sehingga mampu memfasilitasi kebutuhan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.

 

Implementasi Fisik Perencanaan Omah Apung di Desa Kumejing
Implementasi Fisik Perencanaan Omah Apung di Desa Kumejing