Ajak Masyarakat Untuk Preservasi Nilai Budaya ala Desa Shirakawa

Desa Shirakawa, terletak di Propinsi Gifu daerah Jepang Tengah, masih memiliki rumah-rumah tradisional yang mampu bertahan dalam empat musim dan cuaca ekstrim. Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani, dan mereka memahami bahwa nilai-nilai tradisional mudah digerus oleh perkembangan jaman, begitu juga bisa terjadi di rumah warisan nenek moyang yang mereka miliki. Masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah Provinsi Gifu, Jepang, mewujudkan langkah preservasi rumah tradisional tersebut. Projek ini berawal dari kepedulian masyarakat mengenai apa yang sudah dimiliki oleh masyarakat sejak dulu kala dan apa yang akan dicapai atau diinginkan mereka di masa yang akan datang.

 

Desa Shirakawa dalam 2 musim; musim panas dan musim dingin
Desa Shirakawa dalam 2 musim; musim panas dan musim dingin

 

Dalam rangka mengawasi proses preservasi, Pemerintah memfasilitasi organisasi masyarakat yang telah dibentuk sejak 42 tahun yang lalu dengan beranggotakan penduduk setempat. Organisasi ini bertugas menyusun panduan yang meliputi gaya arsitektur rumah tradisional setempat (Gasshou style), cara hidup masyarakat, ladang, hutan dan pegunungan (mountains). Masyarakat beranggapan bahwa identitas akan hilang apabila tidak dilakukan preservasi sebaik-baiknya dan berkesinambungan.

Semua kegiatan yang diselenggarakan/dilakukan oleh masyarakat di area tersebut akan terikat dengan 4 prinsip, yaitu:

  • No sale, no rent, no demolition (dilarang menjual, dilarang menyewakan, dilarang menghancurkan)
  • Melindungi alam
  • Melestarikan rumah Gasshou
  • Melestarikan adat budaya (festival tradisional, tari, makanan khas, dll)

 

Tatanan Ruang dan Infrastruktur Desa yang Masih Terjaga
Tatanan Ruang dan Infrastruktur Desa yang Masih Terjaga

 

Masyarakat Desa Shirakawa bersepakat untuk tidak mengandalkan modal dari luar untuk membangun kehidupan mereka, khususnya dalam hal preservasi dan konservasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga sense of belonging atau rasa memiliki dalam masyarakat. Dalam perkembangannya, masyarakat setempat kemudian mengembangkan semacam desa wisata untuk memberdayakan masyarakat setempat, meningkatkan pendapatan sekaligus merawat warisan leluhur mereka (Pramitasari, 2012). Proses ini membutuhkan kesepakatan dan komitmen yang kuat dari masyarakat, sehingga dapat secara kompak terlibat dalam setiap kegiatan preservasi nilai budaya, termasuk proses renovasi salah satu rumah di Desa Shirakawa.

 

Proses Renovasi Rumah Tradisional Secara Swadaya
Proses Renovasi Rumah Tradisional Secara Swadaya